Berlanjut di 2021, Program Kartu Prakerja Pakai Model Sama Seperti 2020
Menteri Koordinator Sektor Ekonomi, Airlangga Hartarto pastikan bila program kartu prakerja akan bersambung di 2021. Bahkan juga, Program ini kartu prakerja tahun depannya akan menggunakan mode yang serupa seperti 2020.
Tahun ini, bujet program kartu prakerja capai Rp 20 triliun. Sedang tahun depannya program ini akan diteruskan tetapi dengan dana yang kembali lagi seperti rencana yaitu Rp 10 triliun.
"Tahun depannya kita akan kembali pada dana yang Rp 10 triliun sebab program tunjangan pemerintah disamakan dengan keadaan dengan keinginannya wabah ini akan turun," tutur ia, Selasa (15/12/2020).
Program ini kartu prakerja ini akan diteruskan dengan mode yang serupa. Kemudian akan kembali lagi dikerjakan penilaian pada kuartal ke-2 tahun 2021.
Penilaian ini untuk tentukan apa di periode penyesuaian rutinitas baru program akan dikerjakan sama gagasan atau mungkin dengan mode seperti sekarang ini. "Pasti itu kita saksikan dari kuartal pertama raihannya," katanya.
Ia menjelaskan bila hasil dari penilaian penerapan program kartu prakerja mengatakan 80 % sudah dikerjakan sama gagasan. Program ini dipandang pas target dan beberapa korban PHK yang sudah mempunyai karier baru.
"Mereka memperoleh faedah daripada kartu prakerja dan dirasa pas target dan dari mereka yang semula terserang PHK jadi memperoleh karier baru," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (15/12).
Selaku info, sekitar 5,6 juta peserta kartu Prakerja sudah dipastikan lulus dalam program kenaikan kemampuan ini.
aubameyang mulai menurun Mereka yang lulus program kartu prakerja berawal dari 514 kabupaten/kota di 34 Propinsi. Mereka tertangkap dalam sebelas gelombang registrasi dari April sampai November 2020 yang dituruti oleh 43 juta orang.
Direktur Eksekutif Manajemen Eksekutor Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan penerapan program Kartu Prakerja pas target. Tercermin dari Survey Angkatan Kerja Nasional BPS yang memperlihatkan 88,9 % peserta berasa kemampuan kerjanya bertambah.
"Survey Angkatan Kerja Nasional BPS pada Agustus 2020 mendapati jika sekitar 88,9 % yang menerima Kartu Prakerja berasa jika program ini tingkatkan ketrampilan kerja mereka," kata Denny di Jakarta, Selasa (15/12).
Disamping itu, Survey Penilaian yang dikerjakan Manajemen Eksekutor Program Kartu Prakerja, memperlihatkan 62 % yang menerima kartu Prakerja tidak pernah memperoleh training atau pelatihan semacam. Survey ini dikerjakan dengan informan lebih dari 4 juta orang.
Dalam program ini peserta memperoleh dana training sejumlah Rp 1 juta per orang. Lantas stimulan sebesar semasing Rp 600 ribu yang diberi 4x sepanjang empat bulan.
Denny menjelaskan stimulan yang diberi ini dipandang benar-benar menolong keadaan yang menerima Kartu Prakerja pada kondisi ekonomi semacam ini. Tercermin dari pemakaian dana stimulan yang 95 % dibelanjakan bahan pangan.
Lalu 75 % dibelanjakan untuk keperluan bill listrik dan air. Sesaat 71 % dipakai untuk tambahan modal usaha.
"Ini bukti yang paling menyenangkan,"kata Denny.